Musibah itu membuatku tersenyum

Ketika Allah Ta’ala menguji para hamba-Nya, ternyata di balik cobaan, ujian, musibah yang didapatkan oleh seorang ha

mba terdapat keutamaan yang luar biasa. Oleh sebab inilah, sebenarnya orang yang sedang diuji oleh Allah Ta’ala dengan berbagai macam cobaan, musibah, rasa sempit dan sebagaimana, harus tersenyum, gembira dan bersyukur. Ternyata mendapatkan ujian dari Allah Ta’ala itu indah dan kenikmatan, mari perhatikan beberapa hal-hal berikut.

Pertama, Shalawat Allah Ta’ala, rahmat dan petunjuk-Nya bagi yang sabar ketika mendapatkan ujian.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ  الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-BAqarah: 155-158)

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa orang yang sabar ketika mendapatkan ujian maka dia akan mendapatkan tiga keutamaan sekaligus, shalawat Allah Ta’ala, rahmat dan petunjuk-Nya. Dan perlu diperhatikan, bahwa Allah Ta’ala tidak pernah mengumpulkan tiga keutamaan sekaligus dalam satu ayat, kecuali di dalam ayat ini yaitu keutamaan bagi orang yang bersabar ketika mendapatkan musibah. Makna shalawat Allah Ta’ala kepada orang yang bersabar ketika mendapatkan musibah adalah: Allah Ta’ala memuji orang tersebut di hadapan para malaikat-Nya yang suci, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu Al ‘Aliyah Ar rayyahi rahimahullah. (Lihat Syarah Al Mumti’, karya Ibnu Utsaimin 3/163-164).
Kedua, sebesar ujian sebesar itu pula pahala yang disediakan Allah Ta’ala.

Ketiga, Orang yang diuji Allah adalah bukti cinta-Nya kepada orang tersebut.

عن أنس رضي الله عنه, عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ ».

Artinya: “Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan jika Allah mencintai suatu kaum Dia akan menguji mereka, siapa yang ridha maka baginya keridhaan (Allah) dan siapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah)."(Hadits riwayat Tirmidzi (no. 2576) dan dishahihkan oleh Al Albani) 

Kalau begini, kenapa harus terus masuk dalam kesedihan, sebesar ujian sebesar itu pula pahala yang disediakan Allah Ta’ala. Maka cobalah untuk tersenyum ketika mendapatkan ujian, cobaan atau musibah.

Dan betapa, seorang hamba sangat membutuhkan ampunan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala, karena seorang manusia adalah yang sudah ditegaskan sering melakukan kesalahan dan dosa.
عنْ أَنَسٍ  رضي الله عنه أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ»
Artinya: “Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shalallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Setiap anak keturunan Adam adalah seorang yang selalu melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang selalu melakukan kesalahan adalah orang-orang yang selalu bertaubat.” ((Lihat Syarah Al Mumti’, karya Ibnu Utsaimin 3/163-164).

Keempat, Musibah menghapuskan dosa dan kesalahan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِى نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Ujian selalu bersama dengan orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun.” (Hadits riwayat Tirmidzi (no. 2687) dan dishahihkan oleh Al Albani)
Kelima, Seorang yang mendapatkan cobaan berarti diinginkan kebaikan oleh Allah Ta’ala
عن أَبَي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - «مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ»
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Barangsiapa yang diinginkan Allah kebaikan maka Allah akan mengujinya.”
Demikianlah sebagian keutamaan yang disediakan bagi orang yang dirundung musibah, cobaan dan ujian. Semoga Anda yang lagi mendapat musibah bisa tersenyum setelah membacanya. Allahumma amin.
*) Ditulis oleh Ahmad Zainuddin, Dammam KSA.

Posting Komentar

0 Komentar