Menjalani
Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19
Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah terpaksa dilakukan
secara berbeda oleh umat Islam di seluruh dunia. Untuk pertama kalinya,
Ramadhan dilalui dengan mengampanyekan pembatasan sosial dan menghindari
keramaian. Masjid Jejak Wali Puri Gading, Alam Raya I, RW 12 Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi, mengalami hal yang sama.
Bulan suci Ramadhan yang biasanya meriah dengan
beribadah di masjid hingga tradisi buka puasa bersama di berbagai tempat kini
cenderung sepi. Puasa Ramadhan tahun ini dijalankan dalam kondisai kewaspadaan dan bahkan sebagian besar jama'ah menjalankan ibadahnya di kediaman
masing-masing. Umat Islam pun sama-sama menahan diri untuk
melaksanakan shalat Tarawih dan berbagai kegiatan ibadah lainnya di masjid.
Mencari pahala berlipat ganda pada bulan suci tidak lagi dilakukan di masjid.
Cukup dilakukan di rumah demi menjaga kemaslahatan orang banyak.
Kementerian Agama dalam Surat Edaran Nomor 6
Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di
Tengah Pandemi Wabah Covid-19 menyatakan, sahur dan buka puasa cukup dilakukan
di rumah bersama keluarga inti. Shalat Tarawih pun hanya dilakukan di rumah.
Pemerintah meniadakan kegiatan berbuka puasa
bersama, tablig yang menghadirkan massa dalam jumlah besar dan shalat Idul
Fitri secara berjamaah. Kegiatan shalat Tarawih keliling, takbiran keliling,
dan pesantren kilat pun diimbau untuk tidak dilakukan. Pesantren kilat dapat
dilakukan apabila disiarkan melalui media elektronik.
Hal tersebut sesuai panduan menjalankan Ramadhan
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO mengimbau agar setiap negara
meniadakan perkumpulan apa pun dan menggantinya dengan perkumpulan virtual.
Jika pertemuan tetap terjadi, semua orang wajib menjaga jarak dengan orang lain
minimal 1,5 meter.
Jabat tangan mesti dihindari dan diganti dengan
gestur lain. Misalnya, melambaikan tangan, mengangguk, dan meletakkan tangan di
dada. WHO juga merekomendasikan untuk membersihkan ruang publik secara berkala,
termasuk di rumah ibadah.
Iktikaf atau berdiam di masjid yang biasanya
dilakukan 10 hari terakhir Ramadhan juga diimbau agar tidak dilakukan, baik
oleh WHO maupun Kemenag. Tujuannya untuk meminimalkan kontak fisik
antarmasyarakat di ruang publik.
Masjid Jejak Wali menjalankan SOP dan Protoler Kementrian Kesehatan dan MUI :
Di tengah kondisi wabah Covid 19 / Virus Corona, Masjid Jejak Wali berusaha mensyiarkan kegiatan ibadah Ramadhan 1441 H, walaupun dengan berbagai persyaratan dan kewaspadaan yang serbab ketat. Alhamdulillah dengan komitmen yang kuat dari Jama'ah Jejak Wali, kegiatan yang sudah di Rencanakan sebelumnya biasa dijalankan walaupun dengan kondisi terbatas.
1. Ifthor ( Ta'jil ),
Alhamdulillah setiap menjelang berbuka tersedia hidangan untuk sekedar membatalkan puasa,
yang disiapkan Jama'ah Jejak Wali secara bergiliran, khususnya bagi jama'ah yang
melaksanakan Sholat Maghrib berjama'ah,
Alhamdulillah setiap menjelang berbuka tersedia hidangan untuk sekedar membatalkan puasa,
yang disiapkan Jama'ah Jejak Wali secara bergiliran, khususnya bagi jama'ah yang
melaksanakan Sholat Maghrib berjama'ah,
2. I'tikaf dan Saur Bersama :
Menjelang 10 hari terakhir Ramadhan DKM menyelenggarakan ibada I'tikaf terbatas, bagi jama'ah
yang ikut serta I'tikaf, disediakan makan Saur oleh Jama'ah Jejak Wali secara bergiliran.
3. Sholat Terawih dan Tadarus :
Masjid Jejak Wali Juga menyelenggarakan Sholat Terawih dengan skala terbatas dan dilanjutkan
Tadarus.
5. Program Satunan Anak Yatim dan Dzuafa serta Anak Binaan ( Bina Umat ), dalam rangka
Peringatan Nuzulul Qur'an 1441 H.
6. Program Bakti Sosial dalam rangkan Covid 19 - 2020 ( Jejak Wali & Baitul Ilmi Peduli ) yang
bekerja sama dengan Yayasan Puri Gading.
7. Masjid Jejak Wali menyelenggarakan Sholat Iedul Fitri 1441 H, dengan skala Terbatas, dengan
SOP yang ketat berdasarkan Protokoler Kesehatan yang ditetapkan Pemerintah dan Fatwa MUI.
Pelaksanaan Sholat Iedul Fitri 1441 H, dengan Imam Sholat Ustadz Khairul Basyar dan Khotib
Ustadz H. Kholid Fathoni, Lc.
Pelaksanaan Sholat Iedul Fitri 1441 H, dengan Imam Sholat Ustadz Khairul Basyar dan Khotib
Ustadz H. Kholid Fathoni, Lc.
Semoga Allah SWT, segera mengangkat virus corona dari Bumi khususnya dari Negeri kita tercinta agar kita bisa beribadah sebagai mana mestinya. Dan kita bisa menjalani kehidupan ini bisa normal kemabli. Aamiiin.
0 Komentar